Sample Rate / Sampling Rate

0


Sample rate muncul ketika kita melakukan rekaman audio analog yang diubah menjadi audio digital melalui aliran listrik kabel.

Gambar 1. Audio analog diubah menjadi audio digital melalui kabel listrik. Sumber : https://youtu.be/rZ6FyWRokKg

Sample rate dalam gelombang audio berbentuk titik. Sample rate bisa juga dikatakan sebagai resolusi audio, semakin tinggi sample rate, semakin tinggi juga kualitas audionya, dan sebaliknya. Lalu makin banyak sampel yang diambil tentunya semakin detail dan menyerupai sinyal aslinya (audio analog). Resolusi disini yang dimaksud adalah DPI (dot per inch) dan PPI (pixel per inch). Sampling rate mengacu pada jumlah sampel audio yang direkam setiap detik. Ini diukur dalam sampel per detik atau Hertz (disingkat Hz atau kHz, dengan satu kHz menjadi 1000 Hz). Sebagai contoh, standar sample rate minimal dalam industri musik adalah 44.100 Hz, dengan kata lain 44.100 titik perdetik.

Gambar 2. Perbandingan sample rate 22 kHz, 44 kHz, dan 192 kHz. Sumber : https://youtu.be/zAGfZZiQMWI

Sample rate bisa dianalogikan sebagai frame rate dalam suatu video. Frame rate dalam video memiliki batas minimal 24 FPS untuk menangkap gambar bergerak yang cukup jernih. Dikutip dari vocitec.com, sample rate memiliki batas minimal 8000 Hz perdetik untuk pengucapan bahasa inggris yang jelas. Sedangkan sample rate dengan angka 5000 Hz perdetik dalam bahasa inggris sangat sulit membedakan penyebutan huruf /s/ dari /sh/ atau /f/. Nilai paling umum untuk laju pengambilan sampel adalah 8kHz yang disebutkan di atas (paling umum untuk komunikasi telepon), 44.1kHz (paling umum untuk CD musik), dan 48kHz (paling umum untuk trek audio dalam film)
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)